Selasa, 25 November 2014
Kau Pilih Kau Bagi
Lirik/lagu & foto by: adji kembara
Genre: pop kreatif
*Akulah cinta yang kau cari
Tersenyumku sepanjang hari
Akulah kasih yang kau pilih
Bawaku pergi
Reff:
Ke rimba…
Ke lembah…
Ke gunung yang sepi
Berdua menyambut pagi
Ke pulau…
Ke danau…
Ke pantai yang asri
Berdua melepas senja
Back to: *, reff2X
**Akulah hati yang kau curi
Kini kau lukai…
Kini kau sakiti…
Akulah cinta yang kau pilih…, yang kau bagi…
NB.: (lagu bergenre pop slow kreatif terbaru ini mengungkapkan bahwa kalau kita mencintai harus siap pula disayangi, disakiti, bahkan ditinggal pergi dan tak pernah kembali. Cintailah sekadarnya, cinta karna Allah).
Senin, 24 November 2014
Gapai
Lirik/lagu & foto by: adji kembara
Genre: pop slow melayu
Lokasi: Pulau Pasir Putih
*Perihku..., laluku..., ku tinggal
Ku kubur di laut terdalam
Bridge1:
Kan ku tempuh walau jauh
Indahkan kata hatiku
Kan ku gapai bintang terang
Tak ku tengok kiri kanan
**Kelamku…, silamku .., ku tikam
Ku tanam di jurang tercuram
Bridge2:
Kan ku lawan semua aral
Penuhi pinta hatiku
Kan ku raih elok pulau
Tempat menuai harapan
Reff:
Ho.., kenangmu, beratkan langkahku
Ho.., mauku, kalahkan seribu ragu
Hempaskan selaut pilu…
Back to: *, bridge1, reff2X, **, bridge2
NB: lagu terbaru bergenre pop slow melayu ini terinpirasi dari kisah kehidupan seseorang yang bertahun-tahun terpenjara cinta lalu. Cinta yang awalnya memberikannya kebahagiaan luar biasa namun ujungnya bermuara di laut kesedihan. Cinta baru pula yang kemudian menyadarkannya kembali, melangkah dari keterpurukan panjang. Cinta baru itu bukan lagi menyangkut geliat hasrat, melainkan cinta yang membuat keberadaannya menjadi jauh lebih bermakna,,, buat sesama, alam, dan kehidupan di sini dan kelak nanti.
Selasa, 04 November 2014
Tak Berhenti Berharap
Lirik/lagu by: adji kembara tropis
Foto by: ridho
*Sekalipun
RIBUAN kilometer harus ku tempuh
Menggugah
RASAMU
Menyentuh
RELUNGMU
**Sekalipun
PULUHAN tahun harus menunggu.
Hingga
terbuka pintu hatimu untukkku.
Bridge:
Akan
ku jalani
Pasti
ku lampaui
Reff:
Tak
berhenti BERHARAP, kau cintai diriku
Ku
yakin suatu hari nanti, kau jadi milikku
Tak
berhenti BERMIMPI, kau dampingi hidupku
Melukis
hari-hari sampai di ujung waktu…
Back
to: *, **, reff 3X (naik satu oktaf)
*********************************
Cat.:
Lagu bergenre popslow lirih ini terispirasi dari kisah nyata seorang perempuan
bernama RANUM (38) yang sudah menikah dengan JAKA (42) dan dikaruniai 2 anak.
Namun sebenarnya Ranum tak pernah mencintai Jaka sedikitpun. Sampai detik ini,
dia masih mencintai KAHAR (40) dalam hatinya dan berharap KAHAR suatu saat
yang mendampingi sisa hidupnya.
Rahasia
terbesarnya itu dia pendam puluhan tahun. Sampai suatu malam usai Shalat
Tahajud, Ranum mengadukan jeritan hatinya kepada Allah SWT dalam doa. Tanpa
sepengetahuannya, Jaka yang baru pulang lembur kerja, mendengarkan doa tak
biasa istri tercintanya itu. Bagai disambar petir di siang bolong, Jaka kaget
setengah mati dan tak menyangka Ranum yang mendampinginya selama ini tak
pernah mencintainya sedikitpun.
Singkat
cerita, Jaka pergi mendaki gunung dengan membawa segenap luka hati. Dia didampingi AMIR
(30) seorang pemandu, warga lokal. Cuaca buruk saat itu, angin kencang dari pos
pertama. Jaka tetap memaksakan diri sampai di puncak pagi hari. Setibanya di
puncak, Jaka meminta Amir pulang karena nanti dia akan turun lewat jalur lain.
Amir pun turun meninggalkan Jaka yang wajahnya nampak murung sejak
awal pendakian.
Di
Puncak yang berkabut tebal dan angin kencang makin menjadi, Jaka berteriak
sekerasnya. Dia lontarkan segala AMARAHNYA. “Yaaaa Allah…., salah apa akuuuuuu…”
teriak Jaka sambil menangis dan bersujud di tanah yang becek. Air matanya
bercampur dengan air hujan badai yang tiba-tiba turun dengan deras.
Cukup
lama Jaka terdiam disitu. Badannya menggigil kedinginan. Akhirnya dia tak kuat
dan memutuskan untuk turun lewat jalur lain. Sewaktu turun, badan Jaka masih
gontai, jiwanya entah berada di mana. Ketika melewati tebing curang berbatu dan
licin, Jaka terpeleset lalu jatuh ke dasar jurang dalam yang tertutup kabut.
Sejak itu Jaka tidak ditemukan.
Ranum
mencari-cari Jaka kemana-mana. Ke rumah orangtua Jaka, saudara-saudaranya, teman-temannya, dan kantor Jaka. Tapi tidak ada yang tahu. Ranum pun melaporkan ke polisi dan
minta bantuan orang pintar, hasilnya nihil.
Di
pojok rumah, Ranum terlihat memegang secarik kertas yang ditinggalkan Jaka di meja tempat tidur pada malam itu. Dia membaca kembali secarik kertas putih itu yang berbunyi: “Terimakasih Ranum, sudah dampingiku dengan baik selama ini… dari JAKA, suami bukan impianmu”. Ranum sudah tahu kalau Jaka pergi karena mendengar doa jeritan hatinya malam itu, namun dia sembunyikan rahasia itu sampai kini.
Sudah
2 tahun Ranum mencari Jaka tapi tidak ada kabar. Dia merasa ini karma yang harus
diterimanya karena selama ini tak pernah mencintai JAKA dan sudah
berselingkuh dalam hati dengan orang lain yakni Kahar, pria yang dicintai selama ini.
Entah
kenapa, sejak Jaka menghilang, Ranum baru terbayang kebaikan Jaka. Lambat laun tumbuh rasa terhadap Jaka. “Yaa Allah kenapa baru sekarang kau tanamkan
rasa ini, setelah suamiku pergi,” jerit Ranum dalam doa malam.
Langganan:
Postingan (Atom)