Puisi & foto by: arif tirtana
Kemarin tak seperti ini
Kemarin kita tertawa
Tapi hari ini air mata dan darah menetes di sini
Apa ini? Mengapa harus terjadi!
Ku menangis menatap perih
Saudaraku temanku
Kurasakan rasa kehilangan perih
Kemarin kita tertawa
Tapi hari ini air mata dan darah menetes di sini
Apa ini? Mengapa harus terjadi!
Ku menangis menatap perih
Saudaraku temanku
Kurasakan rasa kehilangan perih
Semua itu terjadi begitu saja!
Air mata ini terus minitih perih
Dalam rasa tulang ingin meronta akan hari ini
Kenapa terjadi!
Aku tak mau kau pergi
Harapku besokkan jadi pelangi
Dan semua usai walau pedih
Tegarlah kau sahabatku
Tegarlah kau saudaraku
Duka yang kau alami
Membuat hatiku merasakannya juga
Kesedihanmu,,
Adalah kesedihanku juga,,
Cerita yang kau katakan ,,
Membuat aku tak bisa..
Membendung air mata..
Kepedihanmu membuat hatiku ..
teriris tak berdaya..
Sahabat,,
Pandanglah sinar mata'ku..
walau tak seputih kapas..
dan selembuat sutera..
namun persahabatan ini tulus..
Komohon,,,
Buanglah segala resahmu,,,
Sinarkanlah semua dukamu,,,
Aku di sini akan menghibur'mu..
Air mata ini terus minitih perih
Dalam rasa tulang ingin meronta akan hari ini
Kenapa terjadi!
Aku tak mau kau pergi
Harapku besok
Dan semua usai walau pedih
Tegarlah kau sahabatku
Tegarlah kau saudaraku
Duka yang kau alami
Membuat hatiku merasakannya juga
Kesedihanmu,,
Adalah kesedihanku juga,,
Cerita yang kau katakan ,,
Membuat aku tak bisa..
Membendung air mata..
Kepedihanmu membuat hatiku ..
teriris tak berdaya..
Sahabat,,
Pandanglah sinar mata'ku..
walau tak seputih kapas..
dan selembuat sutera..
namun persahabatan ini tulus..
Komohon,,,
Buanglah segala resahmu,,,
Sinarkanlah semua dukamu,,,
Aku di sini akan menghibur'mu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar