Puisi by: arif tirtana
Foto by: ahmad al fatih
Di sini semuanya bermula
Di deretan kursi-kursi tua
Pada meja kusam dengan coretan tangan
Di sini semuanya dimulai
dicatatkan dengan kapur putih
pada papan tulis kehitaman
Di sini semuanya di kisahkan
kehebatan masa lalu
kesulitan masa depan
dengan suara perlahan
Di sini dunia mulai coba kau taklukan
Ketika kau datang
Ruang hatimu kosong tak bertuan
Jiwamu putih tak bersuara
Tatapanmu terkadang sedikit ketakutan
Kembali kau datang
Senyumu mulai terkembang
Kau buka buku, kau ambil pena
Lalu… kau diam tak tahu apa yang harus dilakukan
Esoknya kembali ke sini
Kau mulai menulis garis
Terbata mulai bersuara
a be a ba… aba…
Ketika pulang…
Kau kabarkan pada bunda
Aku bisa membaca
Anak muda…
Segeralah tinggalkan malam, akhiri mimpimu yang tersisa
Berlarilah di bawah hangat mentari,mengejar cita yang kemarin terhenti
Berpaculah dengan waktu, karna ilmu tak pernah habis untukmu
Anak muda…
Datanglah, jangan pernah terlambat
Dengarlah, jangan sampai terlewat
Catatlah, sampai ke dasar hatimu
Semua kebenaran yang datang menghampiri
Anak muda…
Janganlah pernah berhenti belajar
Mungkin gurumu bukan orang yang pintar
Tapi darinya kau tahu dunia
Mungkin gurumu bukan orang yang menyenangkan
Tapi dengannya kau temukan sejuta warna
Mungkin gurumu bukan orang yang penyabar
Tapi bersamanya, kau dapatkan kepastian
Mungkin gurumu bukan orang yang sempurna
Tapi sosoknya, tak kan pernah hilang dari kehidupan.
Dari mana semuanya bermula…
Kesyahduan kata-kata khalil Gibran
Kepastian rumus-rumus einstein
Keindahan simphony mozart
Dan semua kehebatan para pelakon dunia
Dari mana semuanya tercipta…
Borobudur yang termasyhur
Tembok besar cina yang hebat tertancap
Liberthy yang berdiri gagah tanpa lelah
Dan semua peninggalan para pembuat sejarah
Semuanya dimulai dari sini…
Dari pertanyaan - pertanyaan mereka tentang misteri dunia
Dari keinginan dan ketekunan mereka untuk taklukan dunia
Darisana mereka belajar …
Bersama para guru
Di deretan kursi-kursi tua
Pada meja kusam dengan coretan tangan
Di sini semuanya dimulai
dicatatkan dengan kapur putih
pada papan tulis kehitaman
Di sini semuanya di kisahkan
kehebatan masa lalu
kesulitan masa depan
dengan suara perlahan
Di sini dunia mulai coba kau taklukan
Ketika kau datang
Ruang hatimu kosong tak bertuan
Jiwamu putih tak bersuara
Tatapanmu terkadang sedikit ketakutan
Kembali kau datang
Senyumu mulai terkembang
Kau buka buku, kau ambil pena
Lalu… kau diam tak tahu apa yang harus dilakukan
Esoknya kembali ke sini
Kau mulai menulis garis
Terbata mulai bersuara
a be a ba… aba…
Ketika pulang…
Kau kabarkan pada bunda
Aku bisa membaca
Anak muda…
Segeralah tinggalkan malam, akhiri mimpimu yang tersisa
Berlarilah di bawah hangat mentari,mengejar cita yang kemarin terhenti
Berpaculah dengan waktu, karna ilmu tak pernah habis untukmu
Anak muda…
Datanglah, jangan pernah terlambat
Dengarlah, jangan sampai terlewat
Catatlah, sampai ke dasar hatimu
Semua kebenaran yang datang menghampiri
Anak muda…
Janganlah pernah berhenti belajar
Mungkin gurumu bukan orang yang pintar
Tapi darinya kau tahu dunia
Mungkin gurumu bukan orang yang menyenangkan
Tapi dengannya kau temukan sejuta warna
Mungkin gurumu bukan orang yang penyabar
Tapi bersamanya, kau dapatkan kepastian
Mungkin gurumu bukan orang yang sempurna
Tapi sosoknya, tak kan pernah hilang dari kehidupan.
Dari mana semuanya bermula…
Kesyahduan kata-kata khalil Gibran
Kepastian rumus-rumus einstein
Keindahan simphony mozart
Dan semua kehebatan para pelakon dunia
Dari mana semuanya tercipta…
Tembok besar cina yang hebat tertancap
Liberthy yang berdiri gagah tanpa lelah
Dan semua peninggalan para pembuat sejarah
Semuanya dimulai dari sini…
Dari pertanyaan - pertanyaan mereka tentang misteri dunia
Dari keinginan dan ketekunan mereka untuk taklukan dunia
Dari
Bersama para guru
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar